Selasa, 17 Januari 2012

Muatan Lokal, Siswa Belajar Budaya Melayu dan Dayak

Para siswa saya saat mengikuti mulok.
Para siswa kelas VIII SMPN 01 Pulau Maya Karimata, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat belajar budaya Melayu dan Dayak. Di Desa Tanjung Satai, budaya kedua etnis ini masuk dalam pelajaran muatan lokal (mulok).

Dan pelajaran mulok ini bagi siswa SMP bukanlah asing. Apalagi sekarang mereka belajar tentang adat yang agak detail. Pelajaran sudah semakin spesifik pada hukum adat Dayak Simpakng dan adat Melayu.

Tujuan dari belajar hukum adat tersebut menambah wawasan siswa yang sebelumnya hanya belajar sekilas. Buku mulok adat dan hukum Dayak Simpakgn berisi tentang kumpulan hukum adat Dayak Simpank yang ditulis secara diakronis (berurutan) oleh Agustinus Alibata, S.Pd, M.Si. dkk, mulai dari seseorang lahir sampai meninggal. Buku ini ditulis agar setiap pembacanya dengan mudah mengikuti tahapan hukum adat sepanjang rentang kehidupan manusia.

Demikian pula dengan adat Melayu yang diajarkan kepada siswa kelas dua SMPN 01 PMK ini bertujuan agar adat Melayu tidak punah dan tetap dipertahankan dengan baik. Walaupun sekarang ini, adat istiadat dinilai seolah-olah tidak relevan lagi bagi anak muda.

Bahkan ada yang beranggapan kalau belajar tentang adat sudah ketinggalan zaman. Melihat kondisi seperti ini Guru-guru SMPN 01 Kecamatan Pulau Maya Karimata setuju pelestarian budaya dan hukum adat perlu ditingkatkan seiring dengan kemajuan tekhnologi yang semakin berkembang. (Benyamin Mali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar